Rumah Belajar Zahra Berperan Kunci dalam Seminar Parenting di Desa Mekarsari

Pewarta: Tim RBZ - 29 Agustus 2024

Desa Mekar Sari, 29 Agustus 2024 — Rumah Belajar Zahra baru-baru ini diundang sebagai narasumber dalam seminar parenting yang diadakan di Desa Mekar Sari, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur. Seminar ini bertujuan untuk mencegah pernikahan usia anak yang semakin mengkhawatirkan, sebuah isu nasional yang memerlukan perhatian serius karena dampaknya yang luas terhadap masalah sosial seperti stunting, kematian karena persalinan dan peningkatan jumlah keluarga miskin.

Camat Suela dalam sambutannya menggarisbawahi betapa pentingnya menangani kasus pernikahan usia anak di wilayahnya, di mana sering ditemukan anak-anak yang baru lulus SMP sudah dinikahkan oleh orang tua mereka. Budaya menikah di usia muda ini dianggap sebagai hal yang biasa di masyarakat setempat, sehingga memerlukan pendekatan yang lebih mendalam.

PLT Kepala Desa Mekar Sari menambahkan bahwa pemerintah Kabupaten Lombok Timur telah menginstruksikan semua pemerintah desa untuk bekerja sama dalam menangani stunting dan pernikahan usia anak. "Kami sangat berterima kasih kepada narasumber yang telah meluangkan waktu untuk hadir dan berbagi ilmu di desa kami," ujarnya.

Seminar yang dihadiri oleh siswa, pemuda, mahasiswa, ibu rumah tangga, dan staf desa ini berlangsung selama tiga jam yang menghadirkan diskusi produktif. Sunandar Azma'ul Hadi, M.Pd., Dosen UIN Mataram dan Founder serta Direktur Rumah Belajar Zahra, menjelaskan bahwa pernikahan usia muda sering kali tidak dipertimbangkan secara matang oleh anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan yang kurang mendukung. Untuk mengatasi hal ini, penting untuk meningkatkan kualitas pola asuh keluarga dan komunitas. Karena itulah pencegahan pernikahan usia anak dalam seminar ini disampaikan melalui pendekatan pola asuh keluarga.

Peserta aktif berdiskusi mengenai berbagai isu seperti kesiapan menikah pada usia muda, persiapan yang diperlukan untuk membina rumah tangga, serta dampak dari pernikahan usia anak. Diskusi ini menunjukkan kepedulian masyarakat terhadap upaya-upaya preventif yang diperlukan untuk melindungi generasi mendatang.