Orang Tua dan Sekolah Bersinergi: Menyikapi Tantangan Pendidikan Di Era Digital
Pewarta: Tim RBZ - 7 September 2024
Pewarta: Tim RBZ - 7 September 2024
Sumber: Dokumentasi RBZ
Lombok Timur - Belakangan ini para orang tua memiliki kegelisahan terhadap kualitas pendidikan putra-putrinya yang ada di sekolah. Tidak jarang kita menemukan para orang tua mulai bersikap skeptis terhadap salah satu jenis sekolah, karena mereka menganggap bahwa sekolah tersebut tidak mampu membentengi anak-anak mereka dari pengaruh buruk yang bisa datang dari berbagai arah. Akses informasi yang bebas berbasis internet memang menjadi alasan kuat bagi para orang tua harus ekstra selektif dalam memilih lembaga pendidikan bagi anak-anak mereka. Di satu sisi, sikap seperti ini menjadi baik, karena para orang tua sudah mulai menunjukkan kepedulian yang ekstra terhadap kualitas pendidikan generasi penerus bangsa. Namun di sisi yang lain, hal ini menjadi pukulan keras bagi sekolah yang sebelumnya berjaya karena status yang istimewa, tiba-tiba dihadapkan dengan situasi anjloknya kepercayaan masyarakat. Fenomena yang masih sangat hangat adalah masyarakat berbondong-bondong memasukkan anak-anak mereka ke sekolah swasta, sehingga beberapa sekolah negeri menjadi sepi peminat.
Serangan pengaruh negatif yang diakibatkan dari akses informasi yang sangat terbuka merupakan fakta yang memang harus kita khawatirkan bersama. Sekolah yang menjadi benteng terakhir harapan masyarakat agar bisa melindungi anak-anak mereka dari pengaruh buruk tersebut harus bisa menyesuaikan diri dan menciptakan proteksi bagi masyarakat. Tetapi para orang tua yang menitipkan anak-anaknya di sekolah juga tidak bisa lepas tangan untuk tidak menguatkan pendidikan anaknya kembali di rumah selepas sekolah. Kolaborasi antara orang tua dan sekolah menjadi sangat diperlukan, mengingat anak-anak kita tidak 24 jam berada di sekolah. Sehingga pengaruh buruk yang mampu diminimalisisr di sekolah bisa jadi akan didapatkan anak ketika berada di keluarga yang minim edukasi tentang parenting. Karena itulah seharusnya para orang tua juga dibekali dengan kemampuan parenting atau pola asuh yang tepat sehingga dapat meminimalisir pengaruh buruk tersebut.
menyikapi berbagai persoalan tersebut, Pemerintah Desa Jurit Baru, Prajapati Desa Jurit Baru dan Rumah Belajar Zahra berkolaborasi dalam penyelenggaraan kegiatan Seminar dengan tema "Kolaborasi Orang Tua dan Sekolah dalam Membentuk Karakter Anak Di Era Digital". Tema ini menjadi sangat menarik karena persoalan pendidikan kita lahir dari dua hal tersebut, yaitu kolaborasi antara sekolah dan orang tua masih sangat minim serta tidak maksimalnya pendampingan penggunaan gadget di era digital. Kegiatan ini dihadiri oleh Pemerintah Desa, Mahasiswa, Bapak/I Guru di Jurit Baru, dan Bapak/I wali siswa di Desa Jurit Baru. Sunandar Azma'ul Hadi, M.Pd. selaku narasumber dalam kegiata ini menyampaikan materinya melalui pendekatan masalah yang sering terjadi di lingkungan keluarga tetapi tidak disadari sebagai suatu kesalahan yang bisa merusak pondasi luhur yang telah ditanamkan oleh sekolah.Â
Sunandar yang merupakan Founder dan Direktur Rumah belajar Zahra menyampaikan materinya berdasarkan program-program yang telah dilaksanakan di Lembaga Bimbingan Belajar Rumah Belajar Zahra. Salah satu program yang relevan dengan tema seminar ini adalah program konsultasi wali dan progress report. Program konsultasi wali disediakan untuk memfasilitasi wali siswa agar bisa mengetahui dan berkonsultasi terkait dengan perkembangan belajar anaknya setiap saat. Konsultasi wali bisa dilaksanakan via online ataupun ofline. Sedangkan progress report dilaksanakan 3 bulan sekali atau pertriwulan. Dalam progress report, wali siswa akan dibagikan rapor siswa sesuai dengan perkembangan akademik dan karakter yang terekam selama 3 bulan melaksanakan pembelajaran di Rumah Belajar Zahra. Rapor tersebut tidak diserahkan begitu saja oleh tutor, melainkan di jelaskan kepada wali tentang perkembangan anak secara spesifik per individu siswa. Dalam konsultasi yang cukup intim ini, orang tua akan mendapatkan informasi tentang kesulitan belajar anak-anak mereka, gaya belajar anak, perkembangan kognitif afektif dan psikomotorik anak. Selain gambaran tentang perkembangan anak, Tutor juga memberikan solusi dan strategi cara penguatan pendidikan anak di rumah mereka masing-masing. Sehingga program ini akan memberikan edukasi parenting kepada para orang tua di rumah. Dengan demikian sekolah dan orang tua memiliki frekuensi yang sama dalam mengembangkan potensi anak baik di sekolah maupun di rumah.
Saat ditemui di lokasi acara, Sunandar menekankan pentingnya kolaborasi yang efektif antara sekolah dan orang tua untuk meningkatkan hasil belajar dan membentuk karakter anak. Sekolah harus aktif mengedukasi orang tua, memberikan wawasan spesifik tentang perkembangan anak, dan menyarankan strategi pendidikan yang tepat di rumah. Dengan kolaborasi yang harmonis, orang tua dan sekolah dapat bersama-sama mengoptimalkan potensi anak serta melindungi mereka dari pengaruh negatif di era digital ini.