Memberikan Cahaya Sekalipun Ia Harus Berada Dalam Kegelapan
Oleh: Sunandar Azma'ul Hadi
Oleh: Sunandar Azma'ul Hadi
Selamat hari guru nasional. Ucapan selamat yang menggema di seluruh negeri, menandakan tanda hormatnya negeri ini terhadap jasa para guru. Satu profesi yang mereka beri kehormatan dengan sebutan pahlawan tanpa tanda jasa. Benar-benar pahlawan tanpa tanda jasa, sampai tidak menyisakan bekas bagi pahlawan itu sendiri untuk berjuang melawan kerasnya dunia. Dari tangan para guru, negeri ini memiliki harapan untuk memperbaiki kualitas hidupnya. Tetapi mereka lupa untuk menjamin kualitas hidup dari para guru itu sendiri. Mereka memberikan cahaya sekalipun ia harus berada dalam kegelapan.
Saya pernah bertemu dengan seorang guru Sekolah Dasar. Saat kami bertemu dalam keadaan yang tidak disengaja, beliau mengenakan baju batik yang warnanya sudah memudar termakan usia dan teriknya sinar matahari ketika dijemur berulang kali. Baju tersebuut menjadi saksi akan pengabdian tulus sang pahlawan kita. Ketika itu ia bercerita sambil terisak dengan deraian air mata yang terus mengalir tak terkomando dari dua matanya yang cekung masuk ke dalam. Menangis meratapi keadaan dirinya yang tak mampu menyekolahlan putranya agar mendapat gelar setingkat dengan dirinya. Putra satu-satunya harapan keluarga harus putus sekolah karena keadaan ekonomi yang sulit. Jangankan untuk menyekolahkan anaknya, untuk makan besok saja kadang ada kadang juga tidak ada. Ia kadang berpikir untuk menyudahi pengabdiannya untuk mencari pekerjaan yang lebih layak agar bisa menghidupi keluarga dengan lebih baik. Namun pikiran itu serta merta terhapus dengan besarnya keinginan untuk mengabdi. Mereka masih setia menunggu janji-janji pemerintah untuk memberikan SK Aparatur Sipil Negara (ASN), yang sampai mendekati usia pensiunnya tak kunjung juga ia terima. Kehidupan pahlawan kita yang satu ini tenggelam dalam gemerlap yang sudah mereka ciptakan sendiri.
Orang-orang seperti mereka memiliki andil besar dalam membuat dunia menjadi lebih gemerlap dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dari sentuhan tangan merekalah anak negeri mampu berinovasi membuat negerinya Makmur dalam gemerlap keindahan. Namun mereka yang disebut guru dengan membawa sejuta inspirasi bagi para siswanya, tetaplah berada dalam kegelapan. Mereka sulit menerawang masa depan mereka dan keluarga dalam kegelapan yang entah kapan berakhirnya. Menjadi guru adalah jalan pengabdian yang Panjang. Tidak semua orang mampu bertahan pada pengabdian ini, bahkan tidak sedikit dari mereka yang pernah menekuni pengabdian ini, akhirnya keluar karena tidak kuat terhempas oleh kejamnya badai keadaan.
Di pagi buta ketika orang-orang terbuai dalam mimpi di bawah selimut yang tebal, mereka terbangun merayu Tuhannya. Dalam sujudnya ia doakan para siswanya agar memiliki kemudahan dalam menerima setiap pelajaran yang akan ia sampaikan. Ia doakan siswanya agar mendapatkan kesuksesan dunia dan akhirat. Selepas itu ia bereskan urusan rumah tangga dan siapkan perlengkapan sekolah agar maksimal dalam memberikan pelajaran bagi siswanya di sekolah. Tubuhnya yang kurus menandakan kerasnya perjuangan mereka dalam mengubah wajah negeri ini menjadi lebih baik. Sepatunya yang pudar dan menipis menandakan optimisme mereka yang terus melangkah maju dalam keadaan jalan yang sekalipun tak mendukung untuk berjalan santai. Pakaian mereka yang lusuh menjadi bukti bahwa pahlawan yang sesungguhnya tak membutuhkan balutan yang mewah. Mereka hanya butuh dibalut dengan rasa bangga akan prestasi anak didiknya yang telah mengharumkan negeri di mata dunia.
Sungguh malang nasib para pahlawan itu. Di hari yang khusus dibuat untuk memberikan penghormatan yang setinggi-tingginya bagi mereka kami berdoa. Semoga keadaan mereka kian membaik, sehingga dalam berjuang mencerdaskan kehidupan bangsa, mereka tak lagi merisaukan keluarga mereka akan makan apa esok hari. Mereka tak lagi masuk kelas dalam keadaan perut yang kosong. Mereka tak lagi berjalan dengan sepatu yang alasnya bolong. Mereka tak perlu lagi mengenakan pakaian lusuh yang dibagian ketiaknya mereka jahit dengan keterampilan jahit yang seadanya. Dan yang paling penting, mereka mampu memberikan Pendidikan yang layak bagi keluarga mereka sendiri.
Terimakasih pahlawan, Negeri ini makmur karena jasa kalian